Orang tanpa pengetahuan tentang sejarah masa lalu, asal usul, dan budaya mereka seperti pohon tanpa akar – Marcus Garvey
Cagar Budaya Indonesia : Hallo sobat jalan-jalan, kali ini abang
mau cerita nih tentang salah satu Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Sleman.
Ngomong-ngomong, sebelum abang cerita panjang lebar tentang cagar budaya, abang
mau tanya dulu nih, apa sobat jalan-jalan tau apa itu Cagar Budaya? Wah pasti
ada yang sudah tau dan ada yang belum juga yah hehe. Tenang, abang kasih tau
yah ...
Sobat jalan-jalan, berdasarkan Undang-Undang
No. 11 Tahun 2010, Cagar Budaya adalah Warisan budaya bersifat
kebendaan berupa benda cagar budaya, bagunan cagar budaya, struktur cagar
budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya di darat atau di air yang
perlu dilestarikan keberadaanya karena memiliki nilai penting bagi sejarah,
ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan melalui proses penetapan. Nah
kalau Benda Cagar Budaya adalah benda alam dan benda buatan manusia,
baik bergerak maupun tidak bergerak, berupa kesatuan atau kelompok, atau
bagian-bagiannya, atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan
kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia. Nah itu pengertian dari cagar
budaya dan benda cagar budaya ya sobat jalan-jalan.
Jika kita berbicara tentang situs sejarah
maupun cagar budaya di Kabupaten Sleman sepertinya tidak akan ada habisnya.
Bukan hanya terkenal dengan wisata alamnya yang indah, kabupaten yang baru-baru
ini meraih Gold Kategori Pariwisata di Indonesia’s Attractiveness Award 2019
juga memiliki wisata sejarah yang wajib diketahui. Siapa yang tidak tahu Candi
Prambanan atau Gunung Merapi di Sleman? Pasti semuanya tahu, tapi itu hanya
beberapa destinasi yang ada di Kabupaten Sleman. Masih ada banyak
destinasi-destinasi unggulan lainnya.
Seperti destinasi yang akan abang bahas dan juga
merupakan salah satu cagar budaya berbentuk candi yang ada di Kabupaten Sleman ini. Nama candinya adalah Candi Sambisari, mungkin sebagian dari sobat
jalan-jalan ada yang sudah berkunjung kesini yah dan bisa jadi ada yang masih
asing dengan candi ini. Yuk disimak baik-baik ...
Selayang Pandang
Candi Sambisari
Candi Sambisari
Foto : Dokumen Pribadi
Sobat jalan-jalan, Candi Sambisari
merupakan salah satu Candi Hindu yang ada di Kabupaten Sleman. Menurut
informasi yang abang baca, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1996 oleh
seorang petani bernama Karyowinangun yang saat itu sedang mencangkul sawahnya.
Saat itu mata cangkul Karyowinangun mengenai bongkahan batu dengan pahatan
dipermukaanya. Berita tentang penemuan pada akhirnya terdengar oleh Kantor
Arkeologi di Prambanan dan akhirnya area sekitaran candi pun diamankan.
Infografis Sejarah Candi Sambisari
Menurut informasi, dibutuhkan waktu hampir
21 tahun loh dari 1966 sampai bulan Maret 1987 untuk merampungkan satu bangunan
utuh candi. Wow lama banget yah ternyata sobat jalan-jalan. Dilihat dari
arsitektur pada bangunanya diperkirakan candi ini dibangun sekitar tahun 812 –
838 M semasa dengan Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Candi Sojiwan. Karena
hingga saat ini belum ada bukti konkrit terkait sejarah pendirian Candi
Sambisari.
Bangunan Candi Sambisari dilihat dari atas
Foto : Dokumen Pribadi
Ada yang menarik nih Sobat jalan-jalan,
biasanyakan kita melihat bangunan candi menjulang gagah keatas yah, nah kalau
di Candi Sambisari kita harus menuruni puluhan anak tangga untuk sampai di
lokasi. Yaa kira-kira letaknya 6,5 meter lebih rendah dari sekitarnya. Tapi
dari atas pun sudah terlihat betapa cantik bangunan Candi Sambisari ini.
Penampakan Candi Induk Sambisari
Foto : Dokumen Pribadi
Dari kejauhan sobat jalan-jalan sudah dapat
melihat atap candi diantara rerumputan dan dua pagar yang melindungi salah satu
bangunan cagar budaya yang ada di Kabupaten Sleman dan masuk kedalam Balai
Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta (BPCB Yogyakarta) ini. Semakin dekat kita akan melihan
satu candi induk yang menghadap kearah Barat dengan ukuran 13,65 x 13,65 m dan
tinggi keseluruhan 7,5 m. Selain itu juga terdapat 8 buah lingga patok yang
tersebar sesuai arah mata angin dan ada juga 3 buah candi pendamping (pewara) persis
di depan candi induk.
Candi Pewara Selatan
Foto : Dokumen Pribadi
Candi Pewara Tengah
Foto : Dokumen Pribadi
Candi Pewara Utara
Foto : Dokumen Pribadi
Lingga Patok yang tersebar di seluruh penjuru mata angin
Foto : Dokumen Pribadi
Nah sobat jalan-jalan, ketika kalian menuju
ke candi induk, kalian akan menaiki tangga dan akan menjumpai singa yang ada
didalam mulut makara (hewan dalam mitologi Yunani). Selanjutnya dibagian
dinding candi kalian akan melihat 3 relung yang masing-masing berisikan sebuah
arca. Di sisi Utara kalian akan melihat arca Dewi Durga yang merupakan istri
dari Dewa Syiwa dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Di sisi Timur terdapat arca Ganesha dan
selanjutnya di sisi selatan terdapat arca Agastya dengan tasbih yang
dikalaungkan dilerhernya. Abang juga sempat melihat ada bunga yang diletakan
dibawah ketiga arca tersebut.
Penampakan bangunan candi induk dari pintu luar
Foto : Dokumen Pribadi
Arca Agastya dengan tasbih yang dikalungkan dilehernya
Foto : Dokumen Pribadi
Archa Dewi Durga dengan 8 tangan yang memegang senjata
Foto : Dokumen Pribadi
Archa Ganesha
Foto : Dokumentasi Pribadi
Lanjut yaa sobat jalan-jalan, jika kalian
masuk kedalam candi utama, kalian akan melihat lingga dan yoni yang ukurannya
cukup besar. Lingga dan yoni ini menegaskan bahwa Candi Sambisari ini dipakai
sebagai pemujaan Dewa Syiwa. Selanjutnya didepan candi induk terdapat tiga buah
candi pewara, pewara tengah berukuran 5,90 x 4,80 m, pewara utara dan selatan
masing-masing berukuran 4,80 x 4,80 m. Ketiga candi pewara tersebut tidak
memiliki tubuh dan atap yang ada hanya kaki dan diatasnya terdapat pagar
langka. Di candi pewara tengah dan utara, di tengah-tengah ruangan yang
dikelilingi pagar langka terdapat padmasana. Sedangkan di candi pewara selatan
tidak ditemukan lapik.
Penampakan Lingga Yoni di dalam Candi Sambisari
Foto : Dokumen Pribadi
Rute
Menuju Candi Sambisari
Candi Sambisari
Foto : Dokumen Pribadi
Sesuai dengan namanya, Candi Sambisari
ini berada di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Atau 14 km dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta,
3 km dari Bandara Adisucipto, dan 12 km
dari Candi Prambanan. Dibawah ini abang kasih maps-nya yah, biar kalian lebih
mudah untuk menuju lokasi ...
Sejauh ini belum ada transportasi umum yang
sampai ke lokasi, tetapi kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi baik motor
maupun mobil. Akses menuju sini pun sudah bagus dan sudah disediakan penunjuk
arah mulai dari jalan utama sampai ke lokasi.
Jam Buka
dan Harga Tiket Masuk (HTM)
Infografis Data Pengunjung Candi Sambisari
Jam operasional Candi Sambisari mulai pukul
08.00 WIB – 17.00 WIB. Untuk HTM-nya, Wisatwan Lokal (Wislok) : Rp. 5000,- dan
Wisatawan Mancanegara (Wisman) : Rp. 10.000,-. Best time berkunjung ke
Candi Sambisari adalah 15.00 WIB – 17.00 WIB karena cuacanya sudah mulai adem
dan kalian berkesempatan melihat sunset yang cantik.
Candi Sambisari dari Segi Pariwisata
Yakin sobat jalan-jalan nggak mau ke Candi Sambisari?
Selain sebagai cagar budaya yang harus di
jaga dan dilestarikan, candi pun erat kaitanya dengan dunia pariwisata. Oleh karena
itu aspek 3A sangat lah penting. Hal ini akan berpengaruh pada jumlah wisatawan
yang berkunjung, lama kunjungan (length of stay) dan juga minat
wisatawan untuk berkunjung kembali. Aspek 3A meliputi Atraksi, Amenitas, dan
Aksesbilitas.
Atraksi
Ada beberapa atraksi yang terdapat di Candi
Sambisari diantaranya adalah sobat jalan-jalan bisa belajar sejarah dari
bangunan-bangunan candi yang ada. Di bagian atas kawasan candi sudah dilengkap
dengan jalan yang bagus untuk kalian yang mau jalan santai atau jogging. Selanjutnya
yang tidak terlupakan adalah sebgai spot foto. Sobat jalan-jalan boleh banget
kok foto di dengan background Candi Sambisari, tapi tidak menaiki atau merusak
fasilitas yaah.
Sebagai objek untuk di teliti, salah satunya adalah dari relief pada dinding candi
Foto : Dokumen Pribadi
Sudah di sediakan jalan yang dapat digunakan untuk jogging atau jalan santai
Foto : Dokumen Pribadi
Amenitas
Salah satu fasilitas di Candi Sambisari adalah pendopo
Foto : Dokumen Pribadi
Selanjutnya setelah atraksi dirasa cukup,
maka aspek selanjutnya adalah amenitas atau fasillitas pendukung. Di Candi Sambisari sudah tersedia lahan parkir
yang cukup untuk menampung mobil dan motor wisatawan. Toilet dan Musolah pun
sudah disediakan. Pengelola juga telah membuat beberapa pendopo untuk beristirahat dan jangan lupa juga untuk membuang sampah pada tempatnya yah,
karena pihak pengelola sudah menyediakan tempat sampah di sejumlah titik.
Sudah disediakan toilet juga loh sobat jalan-jalan
Foto : Dokumen Pribadi
Buanglah mantan sampah pada tempatnya yah
Foto : Dokumen Pribadi
Aksesbilitas
Sudah tersedia papan penujuk arah menuju Candi Sambisari
Foto : Dokumen Pribadi
Adanya atraksi dan amenitas tidak menjamin
wisatawan banyak yang datang apabila akesebilitas menuju lokasi belum bagus. Tapi tenang sobat jalan-jalan, menuju Candi
Sambisari sangatlah mudah. Selain lokasi sudah terdaftar di Google Maps, papan
penunjuk arah pun sudah banyak tersedia di sisi jalan utama hingga 100 m menuju
Candi Sambisari. Di lokasi candi pun sudah di sediakan papan informasi terkait
sejarah candi dan papan penunjuk arah.
Sobat jalan-jalan, kalian mau kemana duluan nih? hihi
Foto : Dokumen Pribadi
Mau tau tentang sejarah Candi Sambisari ?
Foto : Dokumen Pribadi
Setelah semua aspek 3A sudah ada, untuk
wisata yang berbasis cagar budaya, pengelola harus membatasi jumlah kunjungan
setiap hari. Hal ini untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan candi akibat
jumlah kunjungan yang tidak terkontrol.
Rekomendasi
Tempat Wisata Terdekat dari Candi Sambisari
Soto Bathok Mbah Katro
Lezatnya Soto Bathok Mbah Katro
Foto : Dokumen Pribadi
Berjarak kurang lebih 200 m dari Candi
Sambisari, Soto Bathok Mbah Katro bisa menjadi alternatif wisata kuliner.
Selain rasanya yang lezat dan harganya yang murah, Soto Bathok Mbah Katro ini
juga terkenal dengan cara penyajianya menggunakan Batok (Tempurung Kelapa).
Yakin nggak mau coba sobat jalan-jalan?
Candi Prambanan
Kalian sudah pernah berkunjung ke Candi Prambanan?
Foto : Dokumen Pribadi
Salah satu cagar budaya yang terkenal
selanjutnya adalah Candi Prambanan. Berjarak kurang lebih 7 km dari Candi
Sambisari, Candi Prambanan ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia loh
sobat jalan-jalan.
Sunset terbaik di Yogyakarta? Ya Candi Ijo!
Foto : Dokumen Pribadi
Rekomendasi tempat wisata berikutnya adalah
Candi Ijo. Candi yang berjarak 12 km dari Candi Sambisari ini bisa menjadi
alternatif untuk sobat jalan-jalan yang ingin menikmati sunset terbaik dari
ketinggian di Yogyakarta.
Pesan untuk
pengunjung Candi Sambisari
Candi Sambisari merupakan kawasan bebas asap rokok yaa sobat jalan-jalan
Foto : Dokumen Pribadi
Sobat jalan-jalan, ada beberapa tips nih
dari abang untuk temen-temen yang akan berkunjung ke Candi Sambisari, di inget
yah ...
1. Bersikap sopan dan santun lah selama berada
di lingkungan candi. Jaga ucapan, tidak berpacaran dan juga tolong jangan
“meludah” disembarang tempat. Ingat candi selain sebagai tempat bersejarah,
candi adalah tempat suci untuk beribadah dan berdoa.
2. Jangan makan, minum, apalagi merokok di
area candi dan selalu buang sampah pada tempat yang telah disediakan.
3. Jangan melalukan tindakan “vandalisme” di
lingkungan candi. Contohnya adalah mencoret-coret bangunan candi.
Dilarang memanjat pagar candi
Foto : Dokumen Pribadi
4. Jangan mengoperasikan drone tanpa izin BPCB D.I. Yogyakarta
5. Jika sobat jalan-jalan melihat ada yang berdoa dimohon tidak menggangunya yah atau bersuara keras-keras. Hargai setiap perbedaan.
5. Jika sobat jalan-jalan melihat ada yang berdoa dimohon tidak menggangunya yah atau bersuara keras-keras. Hargai setiap perbedaan.
6. Jangan menaiki bangunan candi demi kepuasan
foto semata yah sobat jalan-jalan. Foto lah di spot-spot yang memungkinkan yang
tidak merusak apapun dari bangunan candi.
Selalu gosokan alas kaki kalian sebelum naik ke candi utama
Foto : Dokumen Pribadi
7. Jika sobat jalan-jalan ingin menaiki candi
utama, usahakan selalu menggosokan alas kaki kalian di “keset” yang telah
disediakan. Karena pasir yang terbawa di alas kaki dan bergesekan dengan bagian
lantai candi yang lama kelaman dapat menyebabkan “kehausan” pada batu-batu
candi. Selain itu, memastikan tidak ada kotoran (kotoran hewan) yang terinjak dan mengotori bagian candi. Karena sebagian candi digunakan untuk berdoa maka harus tetap suci.
8. Jangan memindahkan batu atau bagian candi
lainnya yang ada di kawasan candi ya sobat jalan-jalan.
Apapun yang kalian lihat jangan pernah untuk dipindahkan. Biarkan ditempatnya
Foto : Dokumen Pribadi
Cara
Melestarikan Cagar Budaya
1. Sediakan guide yang berkompeten untuk
membantu wisatawan mengerti tentang sejarah dari bangunan candi.
2. Selalu batasi jumlah pengunjung. Hal ini karena
bangunan candi memiliki carrying capacity atau daya dukung lingkungan yang cukup terbatas. Pembatasan pengunjung adalah cara agar
bangunan candi tetap utuh. Banyak pengunjung tidak memulu memiliki dampak yang
positif tapi bisa saja bermakna negatif apabila tidak bisa menjaga lingkungan
candi sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan.
3. Ajak generasi millennial untuk turun
langsung memperkenalkan potensi cagar budaya dengan cara mengunjungi dan
memposting di media sosialnya masing-masing. Percaya atau tidak peranan
Gerenasi Millennial saat ini sangatlah penting dalam menyebarkan informasi
berbasis media sosial. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai
63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk
mengakses jejaring sosial.
Nggak ada yang ngelarang kok foto di candi, selagi kamu foto ditempat yang benar
Foto : Dokumen Pribadi
Ingat, apapun namannya, candi merupakan
penginggalan bersejarah dan cagar budaya yang wajib kita jaga dan lestarikan.
Jangan sampai anak cucu kita hanya bisa mendengar cerita dan gambarnya saja di
internet karena rusaknya bangunan cagar budaya. Rawat candi dan bangunan
sejarah lainnya mulai dari diri sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau
bukan sekarang kapan lagi. Rawat atau Musnah!
Sumber :
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya
Balai Pelestari Cagar Budaya Yogyakarta
(BPCB D.I.Y)
75 Comments
Fixed, mupeng ke Candi Sambisari, Pul. Belum pernah ke sana dan panduannya lengkap banget termasuk wisata kuliner yang joss banget. Soto bathok, siapa yang bisa nahan? Hehe.... Lewat tulisan ini semoga anak-anak millenial dan generasi Z bisa turut merawat cagar budaya, salah satunya dengan mengunjungi situs bersejarah agar Indonesia maju tapi tak melupakan identitas masa lalu yang ternyata sangat kaya. Foto-fotonya mantap, Pul!
ReplyDeleteHallo mas Rudi terima kasih sudah mampir yah ... Wah hayuk main ke Yogyakarta mas, nanti aku aja main ke Candi Sambisari terus makan di Soto Bathok yang legendaris banget. hehe
DeleteIyah mas semoga yah. Karena selain sebagai cagar budaya, Candi Sambisari pun bisa menjadi objek wisata sejarah. Jadi pasti akan ada banyak pengunjung yang datang.
Semoga tulisan ini bisa menjadi bermafaat yaa mas. aamiin :)
Waa. Lokasinya enak buat kumpul keluarga nih. Bisa dicoba ntar pas liburan ke sambisari. Sambil nunggu rumput lebih hijau lagi pasti tambah seger buat weekend atau liburan bareng keluarga. Thanks bang buat infonya. Lengkap, selengkap kamus bahasa inggris ;)
ReplyDeleteSama-sama yaa mas. Iyaah sekarang lagi musim kemarau jadi rumpur-rumputnya banyak yang mati :(
DeleteBoleh banget mas ajak keluarganya, tapi tetap yaah jaga lingkungan cagar budaya biar tetap terawat :)
Aku suka ulasannya, mendalam sekali. Jadi tertarik mampir ke candinya kalo ke jogja.
ReplyDeleteTerima kasih yaa mbak, iyaah hayuuk main ke Jogja hehe
DeleteHmmm Candi Sambisari bikin aku mupeng. Masuk wislist ahhh...Next insya allah bakal kesini. Ceritanya tentang candi ini menarik banget. Apalagi akses buat kesini mudah ya dan bnyk petunjuk hingga 100 m sbelum lokasi. Pengen coba juga soto bathok, wuidiihhhh ...pasti yummy ya mas. Nabong ahhh....������
ReplyDeleteIyaah kak mampir sini. Hehe
DeleteSekarang udah ada dong penunjuk arahnya sampek 100m menuju candi. Hehe
Sotonya sueger banget loh mbak, makanyaa abis dari candi terus makan siang disini hehe
Muridku sering banget pada mampir ke candi ini, soalnya deket dari rumah mereka n tiket masuknya pun murah banget. Cuma ya mereka kesana buat foto2 aja, pas ak tanyain sejarah candi ini pada gak tau. Moga aja abis baca tulisan ini jadi lebih paham kekayaan budaya daerahnya
ReplyDeleteHahah iyaa mas emang kebanyakan kesini untuk foto-foto aja tanpa tau sejarahnyaa apa hehe.
DeleteAamiin mas semoga artikelnya bisa bermanfaat untuk banyak orang 😇
Jadi inget foto2 anak anakku mainan pasir di sambisari.. sukses ya Ipul. Lengkap banget iki infonya. Aku malah enak baca postingan kamu ini
ReplyDeleteIyaah kawasan inti candi bepasir mbak jadi anak-anak mungkin suka main disini heehe.
DeleteWah alhamdulillah kalo membantu mbak 😇
Jadi pengen jalan2 ke candiiiii, ah bang ipul bikin mufeng!!!
ReplyDeleteHayuuuk kak sini main ke Jogja hihi
DeleteWahhhh sangat informatif dan bermanfaat sekali 👍
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih 😇
DeleteIndonesia kaya dg cagar budaya, ini yang harus diangkat bisa msnjadi identitas bangsa.
ReplyDeleteSeneng kalau pergi ke candi, jadi paham dulu bangsa ini besar dan hebat.
Tugas kita, mengisi hari ini dg lebih baik.
Betul banget kak, Indonesia itu kaya banget sama Cagar Alam dan Cagar Budaya. Jadi tugas kita bersama juga untuk melestarikanya sampek anak cucu nanti 😇
DeleteSemangat kak, aku juga suka banget main ke situ-situs dan cagar budaya biar makin tau sejarah bangsan ini😇
kangen sotonya!
ReplyDeleteYuk makan soto yuk hihi
DeletePas banget lagi cari tau tentang Candi Sambisari eh masuk ke blog ini.
ReplyDeleteMas ini pembahasanya lengkap banget sampek direkomendasikan tempat wisata disekitarnya dan ada disinggung juga tentang etika di Candi Sambisari. Penting banget biar pengunjung tuh tau nggak asal main ke Candi.
Wah alhamdulillah kak kalo bisa bermanfaat 😇
DeleteIyaah dong kak, biar abis dari candi kaka juga bisa mengunjungi tempat-tempat lainnya. Hehe
Iyaah kak terkadang kita lupa kalo bahas sebuah destinasi hanya asik mengajak orang-orang untuk berkunjung tapi nggak mikir bahwa setiap tempat memiliki daya dukung masing-masing. Apalagi cagar budaya yang harus kita lestarikan!
di sini bagus banget buat fotoo. foto sunsetnya juga memanjakan mata banget..
ReplyDeleteHahah betul banget mas kalo pas cerah sunsetnya cantik ~
DeleteWahh ternyata cagar budaya di Indonesia banyak banget ya bang. Artikel nya sangat informatif 👏👍
ReplyDeleteIyaah ada banyak banget kak. Terima kasih banyak semoga bermanfaat yah ^^
DeleteHarus di agendakan nih liburan ke Candi Sambisari 😍
ReplyDeleteSini kak ke Jogja hehe
DeleteRinduuuuuuu. Sebenernya bukan rindu ke Sambisari. Tapi rindu Soto Batok Mbah Katro yang sekali makan bisa sampe 2 batok. Hahahaha. Satu? Mana cukuuuppp. Hahahaha.
ReplyDeleteTapi makasih banget ya Baaannggg ini informasinya sumpah super super lengkap dan bikin aku pengen main kesana. Mudah-mudahan pas ke Jogja bisa ya ke Sambisari menikmati Sunset yang cantik. ������
Hahah iyaah banyak yang nggak tau candinya tapi tau Soto Batok Mbah Katro. Eh pas lewat liat candi deh hehe.
DeleteAlhamdulillah semoga bermanfaat yaa mbak, hayuk sini ke Jogja nanti diajak makan di Soto Bathok dan kunjungan ke Candi Sambisari yuuk ~
wow sangat lengkap dan komprehensippp! Beberapa kali saya ke jogja, gak pernah tahu candi sambisari :D boleh nih masuk ke daftar kunjungan bila nanti ke jogja. Makasi yak!
ReplyDeleteWah terima kasih juga kak semoga membantu dalam mencari referensi tempat wisata sekaligus cagar budaya di Jogja yah hehe.
DeleteWaah aku baru tau candi ini pas baca ini loh mas. Emang cagar budaya perlu dilestarikan termasuk menuliskannya seperti ini. Jadi yg gak tau jadi tau ya mas.Dekat nih dari Magelang rumah nenek
ReplyDeleteWah serius kak baru tau? hehe iyaah lokasinya emang nggak terlalu jauh dari Magelang kak, Candi Borobudur juga.
DeleteIyaah dengan berbagi cerita membuat orang lain yang belum tau menjadi tau. Semoga bermanfaat kak :)
Dulu waktu masih tinggal di Jogja sering mondar-mandir di area sini cuma belum pernah mampir ke Sambisari.. ternyata candinya cantik dan menarik ya. Saya pernahnya mampir ke Candi Ijo dan Prambanan :D
ReplyDeleteHaha iyaah pasti banyak taunya hanya Candi Ijo dan Candi Prambanan, padahal ada juga Candi Sambisari yang cantik karena adanya dibawah hehe
DeleteEnak banget, kalo jalan Dan fasilitasnya udah bagus gituuu.
ReplyDeleteIyaah kak alhamdulillah aksesbilitas menuju Candi Sambisari udah bagus jadi jangan khawatir yaah hehe
DeleteIni candi Sambisari yang waktu itu kita lewatin pas mau makan di soto bathok ya? Sayangnya waktu itu aku ga mampir yaa...
ReplyDeleteHahah iyaa num waktu itu kita makan Soto Bathoknya aja nggak mampir ke candinyaa hehe. Hayuk ke Jogja lagi biar bisa ke Candi Sambisari hehe
DeleteMenurut Bang Ipul, kehadiran candi-candi (bukan hanya Sambisari) sudah memberikan dampak yang signifikan nggak sih untuk masyarakat di sekitarnya?
ReplyDeleteKarena kalau berkaca dari Borobudur, rasanya kesejahteraan warga desa sekitar itu agak kurang, padahal kunjungan ke Borobudur itu lumayan banyak.
Hallo Abang Darius, pertanyaanya keren nih hehe. Ini jawaban menurut aku yah bang, sebenernya candi-candi atau situs sejarah itu udah ada dari zaman dulu cuma ada yang udah ditemukan ada yang belum dan ada yang sudah di pugar atau dibiarkan begitu saja (Cadi misalnya, mungkin ada banyak bagian yang hilang dan tidak bisa dipugar).
DeleteSebenernya walapun candi atau situs sejarah menjadi bagian dari pariwisata (wisata sejarah) tapi tidak melulu bisa memberikan dampak yang signifikan apalagi dari segi ekonomi untuk masyarakatnya. Pertama : Candi/Situs Sejarah harus selalu mementingkan "Carying Capacity". Dimana harus ada pembatasan pengunjung setiap harinya. Hal ini agar Candi/Situs tidak rusak akibat banyaknya pengunjung. Kedua, mungkin sebagian besar orang yang datang ke candi tidak untuk mempelajari sejarah melainkan hanya foto saja jadi setelah mereka foto mereka langsung pergi (tidak menginap). Hal itu berpengaruh pada homestay yang akhirnya jarang digunakan untuk menginap.
Aku ambil Borobudur yaa bang sebagai salah satu Kawasan Pariwisata Prioritas di Indonesia. Secara keseluruhan mungkin belum bisa dibilang sejahtera warganya tetapi sekarang ini Borobudur bersama TWC (ada beberapa pengelola lagi tapi aku lupa hehe) dan BUMN sudah banyak membuat Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dari kecamatan dan desa-desa yang ada di dalamnya. Sekitar ada 20 balkondes yang bekerjasama dengan BUMN-BUMN dan sasaranya adalah kesejahtera masyarakatnya.
Balkondes ini sebenernya akan berpengaruh positif (menguntungkan) apabila di kelola dengan benar oleh Desa - Bumdes - Pokdarwis. Tentunya dengan kolaborasi paket-paket wisata yang ada disetiap desanya.
Will see bang, apapkah adanya Balkondes ini bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakatnya. Setidaknya penyerapan tenaga kerja lokal di masing-masing desa yang memiliki Balkondes yang lokasinya dekat dengan Kawasan Pariwisata Prioritas (Candi Borobudur). CMIIW bang :)
Wah, saya ke candi Sambisari sekitar 3 tahun yang lalu (kalau gak salah). Iya, candinya cantik banget. Kalau dari luas areal, nggak terlalu luas lah ya. Tapi keindahan dan penataan arealnya oke banget. Seperti candi di tengah taman gitu. Sayangnya waktu itu saya belum sempat mencoba soto bathok. Kayaknya kapan-kapan harus ke sana lagi.
ReplyDeleteHahah iyaah kak, candinya diantara taman-taman gitu hehe
DeleteWah emang perlu balik lagi ke Candi Sambisari terus nyobain Soto Bathoknya deh hehe
KOk gemes ya. Aku tuh selalu merasa takjub dengan orang2 jaman dulu yang bisa membangun candi. COba deh banyak banget kan candi2 di Indonesia yang bangunananya megah banget. Kayak Borobudur dan Prambanan. Klo dipikirin sekarang. Dengan apa coba mereka membuatnya. Masya Allah
ReplyDeleteDan ini lagi, Candi Sambisari. Pul, klo aku ke Jogja, ajakin ke sini ya.. penasaran euy.
Iyaah yaa kak kalo dipikir-pikir mereka sangat kretif yah sampai bisa membuat bangunan-bangunan yang bernilai sejarah. Wah boleh banget dong, sini main ke Jogja kak hihi
DeleteMantap bang! Jadi pengen kesana lagi belum tau kondisi yg sekarang. Fyi aku pernah bikin film promosi pariwisata disitu kerjasama sama bpps sleman lhoo ahaha
ReplyDeleteHayuk kapan-kapan kesana lagi terus bikin film lagi deh hehe
DeleteIpul, aku belum pernah ke Candi Sambisari nih. Ajakin lah ke sana,, sekalian kamu jadi guide yg ngerti banget soal Candi Sambisari.
ReplyDeleteTrus makannya di soto bathok yaaaa.
Hayuuuk buru atuh ke Jogja hehehe
DeleteAku punya rencana ke jogja nih akhir tahun ini, wah aku baru tau nih tentang candi sambisari. Info nya juga lengkap banget, thanks banget ya!
ReplyDeleteWah jangan lupa mampir kesini yaa kak hehe. Terima kasih kak btw, semoga bermanfaat yah infonya hehe
DeleteLengkap sekali tulisannya. Aku jadi tahu banyak tentang Candi Sambisari dari sini
ReplyDeleteKalau aku ke Jogja, ajak aku berkunjung ke sini ya
Selalu saja takjub sama candi-candi di Indonesia
Luar biasa lho orang dulu membangunnya
Gak kebayang dulu seperti apa prosesnya
Btw, foto-fotonya baguuuus
Terima kasih kak sebelumnnya semoga sedikit membantu memberikan sedikit informasi tentang cagar budaya yang ada di Yogyakarta :)
DeleteIyaah yaa kak, aku suka takjub kalo liat bangunan-bangunan bersejarah kayak candi gini.
Indonesia emang banyak banget Cagar Budayanya, apalagi di Sleman ini. Tinggal gimana kita menjaga dan merawatnya. Btw soto bathoknya kayaknya enak bgt, jadi bikin ngiler bang.
ReplyDeleteBener banget bang tinggal bagaimana kita sebagai generasi penerus menjaga dan merawatnyaa yah :)
DeleteHuaa udah pernah nyobain yaa bang? Iyaah aslik emang bikin nagih hehe
Wah..cakep juga ya Candi Sambisari ini. Gak terlalu jauh dari Kota Jogja..tapi aku blm pernah ke sini. Ok..langsung dicatat ah.. TFS ya..
ReplyDeleteIyaah kak cakep apalagi pas nanti musim penghujan, rumput-rumputnya pasti lebih hijau hihi
DeleteLengkap amat sih tulisan lu, Pul. Gak banyak lho yang betah nulis panjang-panjang buat artikel budaya dan sejarah kayak gini. Aku pernah ke sini sama bang Citra Rahman, niatnya mau ke Soto Bathok tapi malah tutup haha. Ke Candi Ijo juga pernah, dan lebih suka sama Candi Ijo karena bisa dapet sunset majestic dan view dari ketinggian.
ReplyDeleteAlhamdulillah kalo lengkap bang, kan sharing jadi harus ketutup semua ceritanya disini hehe.
DeleteWah tutup yaa bang? Berarti lu emang harus balik lagi ke Jogja biar bisa ngerasain Soto Bathoknyaa hihi
aku belum pernah neh ke candi sambisari bang ipul. Tulisannya lengkap banget neh, jadi makin tertarik buat wisata cagar budaya di tanah air
ReplyDeleteHayuk kak mai ke Jogja terus jangan lupa mampir ke Candi Sambisarinya yaah hehe
DeleteBaaangg, foto yang terakhir kece.
ReplyDeleteOh ya, karena ada bunga, Candi Sambisari ini masih dijadikan tempat ibadah juga kah?
Dan, ok, baiklah, kenapa Abang rekomen makanan yang bikin lapar lagi padahal aku bacanya sehabis sarapan begini? Hiks. Kangen ke Jogja deh.
HAhah terima kasih kak,
DeleteBeribadah secara masal sih belum kak, setau aku candi ini belum di sucikan (setau aku yah) jadi mungkin kalo berdoa perorang ada.
hehe iyaa kak kalo ke Candi Sambisari jangan lupa ke Soto Bathoknyaa yah hehe
detail sekali infonya Pul. jadi kepengen kesono. kebetulan belum pernah. banyak spot foto cantik juga tampaknya
ReplyDeleteHayuuk KangAip sini main Jogja hehe
DeleteLama banget sampai 21 tahun. Tetapi, memang gak boleh asal-asalan. Karena biasanya suka ada jalan ceritanya kalau di candi
ReplyDeleteIyaah kak, karena harus mengumpulkan bagian-bagian lainnya agar bisa jadi utuh :)
DeleteGatel saya melihat papan poster berisi sejarah Candi Sambisari yang terpancang di sana. Kepingin menulis posternya ulang supaya layout-nya lebih nyaman dibaca.
ReplyDeleteHahah iyaa yaah kak agak tumpang tindih. Hayuk kak bantu untuk redesign papan informasinya biar lebih komunikatif hehe
DeleteBelum pernah mampir kesini euy.. tapi seneng liat banyak peninggalan sejarah di Indonesia yang terawat dan menjadi obyek wisata yang diminati. Semoga semakin lestari..
ReplyDeletedianesuryaman dot com
Hayuk kak kalo mampir Jogja jangan lupa mampir ke Candi Sambisari juga yaah hehe
DeletePerasaan pelajaran sejarah saya tentang candi-candi sudah tamat dan memuaskan dengan nilai 9 atau 10 haha. Ternyata masih ada lagi candi yang belum saya dengar dan bahkan baru tahu hari ini. Candi Sambisari. Pantas saja ya karena baru ditemukan tahun-tahun belakangan. Btw, yang paling ingin saya bayangkan adalah andai di suatu tempat ditemukan lagi prasasti atau candi yang makin membuka rahasia sejarah nenek moyang kita dahulu, pasti seru banget.
ReplyDeleteIyaah kak, mungkin kebanyakan yang dibahasa adalah candi-candi besar aja jadi yang kecil belum sempat dibahas hehe. Nah ini salah satu bagian kita nih kak buat ngebahas biar makin banyak yang tau hehe
DeleteBener ya, harus sediakan guide. Soalnya penting banget, biar wisatanya gk cuma jalan2 biasa, tapi juga jadi tau sejarah & budaya nya. Btw, ditemukan oleh petani tahun 1966 ya maksudnya? Bukan 1996? ��
ReplyDelete