Yes
welcome back sobat jalan-jalan, semoga kalian nggak bosen yang baca
cerita abang menjadi salah satu peserta Famtrip Musi & Beyond Palembang
2020. Ini udah part ke 3 abang ceritain perjalanan abang di Kota Pempek. Nah
untuk sobat jalan-jalan yang belum baca cerita sebelumnya silahkan baca dulu
yaah Part 1 dan Part 2-nya. Kita lanjut yah ceritanya di hari ke-3 yang
merupakan hari terakhir Famtrip Musi & Beyond Palembang 2020. Uh bakal
berpisah deh sama temen-temen Blogger dan Media se-Indonesia dan Malaysia hiks
~
DAY
3 – 7 Februari 2020
Al-Quran
Al Akbar, Al-Quran Raksasa di Palembang
Ini sebagain dari Ayat Suci Al-Quran yang di pahat di kayu
Destinasi
pertama yang kami kunjungi di hari ke-3 ini adalah Al-Quran Al Akbar yang
merupakan Al-Quran raksasa di Palembang. Al-Quran Al Akbar yang biasa disebut
juga Bayt Al-Quran AL Akbar yang berada di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus
Palembang di Jl. Moh. Amin, Gandus, Kec. Gandus, Kota Palembang, Sumatera
Selatan.
MasyaAllah indahnya ayat-ayat suci Al-Quran ini
Al-Quran
Al Akbar ini merupakan Al-Quran terbesar yang ditulis pada ukiran kayu tembesu
yang memiliki panjang 177 cm dan lebar 140 cm, dengan ketebalan 2,5 cm.
Abang ngerasa kagum banget bisa melihat ukiran ayat suci Al-Quran yang begitu
mewah dan indah yang membentuk dinding-dinding bak jendela yang dapat digerakan
untuk dapat membacanya.
Mengunjungi
Rumah Limas Demang
Selamat datang di Rumah Limas Demang
Selanjutnya
dari Al-Quran Al Akbar perjalanan dilajutkan ke Rumah Limas Demang di Jl.
Demang Lebar Daun No.51, Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang,
Sumatera Selatan. Rumah Limas Demang merupakan rumah tradisional khas Sumatera
Utara yang berbentuk panggung dengan atap berbentuk limas.
Dengan
interior mewah yang sebagain besar berbahan dasar kayu membuat rumah ini sangat
otentik dan indah. Rumah Limas Demang ini dibangun oleh Kemas Haji Abdul Aziz
Hamid yang akrab dipanggil Haji Aziz yang dulunya merupakan pengusaha mebel.
Jadi nggak aneh yah kalo ornamen di Rumah Limas Dengan ini keren banget.
Ohiya,
Rumah Limas Demang ini dibuka untuk umum yah, dengan HTM Rp. 10.000/orang.
Kalau kalian mau foto juga bisa banget loh, harganya Rp. 150.000,- sudah
termasuk baju tradisional yang bisa dipilih sesuai selera, aksesoris, make up,
tata rambut dan cetak foto ukuran 4R 1
lembar.
Makan
Siang Adat Ngidang
Ini dia makan siang ala Ngidang Palembang
Nah
setelah abang solat jumat dengan peserta Famtrip Musi & Beyond Palembang
2020 yang muslim, sekarang saatnya kita makan siang, yeah! Ada yang menarik nih
makan siang kali ini, yaps makan siang kali ini dengan Adat Ngidang di Rumah
Limas Demang. Yummy~ Ngidang
merupakan tradisi makan bersama yang biasanya diadakan pada saat pesta atau
kenduri. Kata ngidang sendiri diambil dari kata menghidang. Makananya ditata
sedemikian rupa di lantai, lalu dimakan deh bersama-sama menggunakan tangan.
Hmmm nikmat!
Ini nasinya ada dua jenis yah, nasi minyak dan nasi putih
Sambal nanasnya seger banget loh~
Ini ayam kecapnya, menggoda selera banget~
Biasanya
ngidang ini terdiri dari nasi minyak dan nasi putih yang dikeliling oleh
lauk-pauk khas setempat. Kemarin lauk-pauknya gulai kambing, gulai sapi
(malbi), ayam kecap, tempoyak udang campur petai, pentul ayam, gulai buncis,
irisan nanas, manisan gandaria, dan duku. Masing-masing dua piring yaa sobat
jalan-jalan. Ohiya ada dua jenis sambal juga loh, yaitu sambal nanas dan sambal
mangga. Uhh segernyaa~ Satu paket makan adat ngidang ini bisa dinikmati hingga
5 orang, dengan harga perorangnya yaitu Rp. 150.000,-
Museum
Balaputera Dewa
Beberapa koleksi di Museum Balaputera Dewa
Perut
sudah kenyang, hati pun riang. Yey! Nah sekarang tujuan kita adalah Museum
Balaputera Dewa di Sukaramai, Jl. Srijaya No.I, RW.5, Srijaya, Kec. Alang-Alang
Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Museum ini berisi koleksi-koleksi
berbagi benda peninggalan bersejarah. Mulai dari arca yang berasal dari zaman
megalith di Sumater Selatan hingga ruang pameran yang banyak memuat informasi
tentang Kerajaan Sriwijaya dan Palembang tentunya.
Hayoo, sama kan dengan gambar yang ada di pecahan Rp. 10.000,-
Buat foto kayak gini juga kece kok hihi
Spot
yang paling banyak dikunjungi adalah bagian belakang museum yaitu adanya Rumah
Limas dan Rumah Ulu yang merupakan koleksi seni ukir dari zaman Kesultanan
Palembang yang menjadi kebanggaan Museum Balaputera Dewa. Pasti sobat
jalan-jalan juga udah hafal yah dengan Rumah Limas. Yaps, Rumah Limas pernah
menjadi gambar dipecahan Rp.10.000,- iyaakan? Coba deh cek uang pecahan
Rp.10.000,- kalian ;p
Lawang
Borotan
Ini dia Lawang Borotannya sobat jalan-jalan
Lanjut
lagi yah, destinasi berikutnya adalah Lawang Borotan di 19 Ilir, Kec. Bukit
Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Lawang Borotan merupakan bagian dari
bangunan Benteng Kuno Besak (BKB) yang mulai dibangun pada tahun 1780, di era
Sultan Mahmud Badaruddiin I.
Lawang
Borotan merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang
Darussalam yang memerintah dari tahun 1550-1823. Lawang Borotan ini merupakan
gerbang yang berada di sebelah barat BKB yang berfungsi sebagai keluar masuk
Sultan Mahmud Badaruddin II jika hendak menuju kekediaman Adipati Tua di Muara
Sungai Sekanak.
Farewell
Dinner Restoran Lenggok
Selamat datang di Resto Lenggok
Ada
pertemuan, pasti ada perpisahan. Uh abang paling sebel sama part ini deh,
karena rasanya baru kemarin kemana-mana sama Peserta Famtrip Musi & Beyond
Palembang 2020, eh malem ini kita udah dinner terakhi deh huuk~
Ini menu makan malamnya, ada sotonya hihi
Foto bersama dengan seluruh peserta dan perwakilan Dispar Kota Palembang
Farewell
Dinner ini diadakan di Restoran Lenggok yang beralamatkan di Jl. Tasik No.5,
Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Farewell ini
dihadiri oleh seluruh Peserta Famtrip Musi & Beyond Palembang 2020 dan juga
panitia dari Dinas Pariwisata Kota Palembang. Acara ini diisi dengan makan malam
bersama dan juga diskusi terkait pariwisata, terutama saran dan masukan terkait
destinasi yang udah kita kunjungi selamat tiga hari kemarin. Seru deh makan
malamnya hehe
Mabuk
Durian di Pasar Duren Kuto
Udah keliatan dari jauh yah, isinya duren semuaa~
Nah
agenda terakhir pada Famtrip Musi & Beyond Palembang 2020 adalah menikmati
duren di Pasar Durian Kuto yang beralamat di Jl. Dr. M. Isa, Kuto Batu, Kec.
Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Gudangnya banget nih buat para
pencinta duren. Sepanjang
mata memandang, pasar ini isinya pedagang duren semua haha. Yaiyalah bang,
namanya juga pasar durian, masa isinya semangka :p. Beruntung banget abang
soalnya suka sama duren, suka aja sih nggak “maniak” banget. hehe.
Yuk dipilih yuk durenyaa~
Ayo tebak, mana duren abang haha
Duren
disini top-top banget, gede-gede dan isinya rasanya manis. Udah berapa biji yah
yang abang makan, yang jelas lebih dari 15 biji wkwk. Antara doyan sama laper
sih emang beda tipis wkwk. Ohiya abang juga jadi tahu, biar kita nggak mabuk
duren, bisa dengan meminum air putih dari bagian kulit dalam duren, bukan
bagian luarnya yah haha, serem banyak durennya.
Akhirnya,
semua rangkaian acara Famtrip Musi & Beyond Palembang 2020 kelar sudah.
Sebenrnya peserta baru akan pulang mulai besok pagi, dan abang pun balik ke
Jakarta siang hari, karena masih ada banyak agenda di Jakarta jadi nggak bisa
extend di Kota Palembang. Salah satu mimpi abang yang akhirnya bisa terealisasi
di awal tahun 2020 ini, mengunjungi Kota Palembang.
Abang
mau mengucapkan terima kasih banyak untuk panitia dari Dinas Pariwisata Kota
Palembang, teman-teman seluruh peserta Famtrip Musi & Beyond Palembang
2020, dan ada juga Om Ndut yang udah nemenin di hari terakhir di Palembang.
Huaaa ... semoga abang bisa menginjakan kaki di Kota Pempek lagi, dan bisa
bertemu teman-teman lainnya yaah. See you again~
16 Comments
ini jadi inspirasiku kalau ke Palembang nanti. Pengen ke Museum Al Quran dan makan Adat Ngidang pakai nasi minyak, kok enak banget kayaknya. Btw kalau ga mau mabuk duren, minum air pakai cangkang durennya, bisa membantu hehehe
ReplyDeletesehari bisa dapat banyak sekali objek wisata ya ternyata, pengen juga ke palembang nanti, semoga juga ada sponsor biar bisa cuss mari
ReplyDeleteDuh bang pengen banget nih ke Palembang, apalagi ke Rumah Limas sama Al Quran - Al Akbar nya. Lagi dan lagi semoga pandemi cepat berlalu, biar bisa nabung lg dan menclok sana sini lagi aamiin ;)
ReplyDeleteWaduh part satu, dua dan tiga bikin mupeng.
ReplyDeleteKlimaksnya tulisan ini.
Kapan ya bisa ke Palembang dan makan masakan yang bikin lidah bergoyang . Yummy 😋 😋
dah bbrp kali ke Palembang tp blom pernah ke Bait Al Quran dan rumah Limas ini...
ReplyDeleteduuh penasaran banget jadinya...
tp yg bikin mupeng itu ngidang nya niih...menggoda banget. kayaknya seru yaa makannya, bukan cuma makanannya yg khas, suasananya juga
Ngiler banget liat kulinernya, tapi nyerah deh kalo harus deket-deket sama duren hahaha
ReplyDeleteHuaaah kuliner ya menggoda banget. Aku Pas d Palembang ngga semper kuliner jauh jauh selain pempek dan tekwan hhee
ReplyDeleteSaya pernah nonton tempat ini di televisi
ReplyDeleteBenar-benar membuat saya kagum dan ingin berkunjung kesana
Semoga lain waktu ada rezeki ya
Saya pernah nonton tempat ini di televisi
ReplyDeleteBenar-benar membuat saya kagum dan ingin berkunjung kesana
Semoga lain waktu ada rezeki ya
kuliner Palembang bikin banyak yang nikmat dan bikin ngiler ya, yang aku tahu cuma empek-empek saja. hehe.
ReplyDeleteAsli, saya pengin bisa ke bait Al Qur-an
Masya Allah lihat makanan yang disajikan berlimpah begitu rasanya seru makan rame-rame bersama-sama. Lalu jalan-jalan makan durian waduuh auto kalap kalau saya.
ReplyDeleteSeru sekali agenda dan acaranya selama di Palembang ya. Destinasi yang dikunjungi benar2 lengkap, mewakili karakter Palembang, museum, rumah adat, kuliner dan religi.
ReplyDeleteDi Sumatera kayaknya duren di mana-mana, ya? Kalau nggak salah, Medan juga terkenal dengan durennya, 'kan? Saya sih kalau cuma ikut main ke pasarnya oke saja. Tapi kalau ada yang jual semangka di sana, lebih milih semangka.
ReplyDeleteKagum sama tulisan ukiran Alquran Akbar. Terus juga nasi minyak itu yang gimana sih, kayak nasi gorengkah?
ReplyDeleteAsyik bener perjalanannya inih. Pengen juga ih ke Palembang. Jangankan Palembang, Pulau Sumateranya aja belum pernah saya datangi. Heuheuheu. Mainnya masih sekitaran Indonesia Timur sini.
ReplyDeleteAku punya Tante di Palembang,tapi belum pernah sekalipun kesana. Karena kami kalau ketemu di kampung di rumah kakek. Padahal wisatanya bagus2 banget. Penasaran pengen lihat sendiri Al Qur'an raksasa nya. Masya Alloh
ReplyDelete