Hai
sobat jalan-jalan, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu yah di masa pandemi
ini. Sobat jalan-jalan, di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ini, kalian masih
di rumah aja atau sudah berani traveling nih? Wah pasti jawabanya
macam-macam nih hehe. Tapi apapun itu tetap ikuti protokol kesehatan yah.
Ngomongin
tentang era adaptasi kebiasaan baru nih, sobat jalan-jalan sudah tahu belum
kalau beberapa destinasi wisata di Kabupaten Semarang sudah memperoleh
rekomendasi uji coba operasional alias di buka kembali saat pandemi? Ketinggalan
banget kalau sobat jalan-jalan belum tahu info yang satu ini nih! Gini ya sobat
jalan-jalan, beberapa destinasi wisata di Kabupaten Semarang telah mendapatkan
izin uji coba operasional di era adaptasi kebiasaan baru sesuai kebijakan dari
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu Kebersihan,
Kesehatan, Keamanan, dan Ramah Lingkungan (Cleanliness, Health, Safety,
Environment atau CHSE).
Baca Juga: Ingat! Ini Syarat Naik Pesawat di Era Normal Baru
Eits
udah tenang aja, ini abang mau kasih tahu yah salah satu destinasi yang
memperoleh uji coba operasional era adaptasi kebiasaan baru di Kabupaten
Semarang, yaitu Museum Kereta Api Ambarawa. Sobat jalan-jalan sudah pernah
kesinikah? Duh jadi teringat
perjalanan yang abang lakukan September 2019 mengunjungi Museum Kereta Api
Ambarawa yang baru sempat abang tulis sekarang hehe. Museum ini merupakan salah
satu museum yang masuk list selama berpetualang di Kabupaten Semarang.
Sejarah
Museum Kereta Api Ambarawa
Salah satu spot yang instagramable di Museum Kereta Api Ambarawa
Foto: Dokumen Pribadi
Perjalanan
abang dilakukan jauh sebelum ada Covid-19 jadi masih bebas tanpa khawatir
berlebihan. Tapi tenang, seperti yang sudah abang bilang di atas, Museum Kereta
Api Ambara per tanggal 28 Juli 2020 sudah memperoleh rekomendasi uji coba
operasional di era adaptasi kebiasaan baru. Sehingga kita dapat mengunjunginya
kembali.
Sobat
jalan-jalan, apa yang terpikir di benak kalian setelah mendengar kata
“Ambarawa”? Pertempuran yang memakan banyak korban? Yaps, kita satu frekuensi! Tapi
ternyata di balik kisah Pertempuran Ambarawa yang melegenda, Ambarawa ternyata
memiliki banyak destinasi yang wajib dikunjungi, salah satunya adalah Museum
Kereta Api Ambarawa.
Pada
21 April 1978, Museum Kereta Api Ambarawa dibuka secara resmi setelah
sebelumnya Gubernur Jawa Tengah yang pada saat itu menjabat, Soepardjo Rustam
dan Kepala PJKA Eksploitasi Tengah, Soeharso memutuskan untuk membuka sebuah
museum kereta api di Stasiun Ambarawa pada tanggal 8 April 1976. Seperti yang
kita tahu, Ambarawa merupakan kota yang dijadikan pangkalan militer bagi
Pemerintahan Belanda dan dibangunlah stasiun kereta api di Ambarawa agar
Pemerintahan Belanda dapat lebih mudah mengangkut tentara dan persenjataan dari
Ambarawa ke Semarang dan sebaliknya. Namun, karena sebagian jalurnya tidak
berfungsi akibat tertutup erupsi Gunung Merapi, jadi dialihkan sebagai museum
perkeretaapian di Indonesia.
Melihat
Koleksi Lokomotif Uap Sampai ke Benda-benda Antik
Deretan sejarah perkeretaapian di Indonesia
Foto: Dokumen Pribadi
Sobat
jalan-jalan, setelah melalui pintu masuk, kalian akan disuguhkan dengan deretan
sejarah perkeretaapian yang disusun apik berbetuk foto dan tulisan di sepanjang
dinding. Dari sini kita dapat melihat sejarah perkeretaapian dari tahun ke tahun.
Sepanjang perjalan ini pun sobat jalan-jalan akan melihat gagahnya lokomotif
uap yang tepat berada di sisi sebelah kiri.
Ini beberapa koleksi kereta uap yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa
Foto: Dokumen Pribadi
Lokomotif uap yang cukup populer ini
bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B
5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG. Tak hanya sebagai pajangan,
lokomotif uap yang dulunya diopersikan ini juga sering dijadikan spot foto yang
unik loh. Kapan dan dimana lagi coba bisa foto bersama lokomotif uap asli kalau
bukan di Museum Kereta Api Ambarawa.
Beberapa replika halte yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa
Foto: Dokumen Pribadi
Lanjut
yuk, selain koleksi lokomotif uap, terdapat koleksi-koleksi benda-benda antik
yang dikumpulkan dalam satu ruangan dan dikemas dalam etalase. Benda-benda
antik ini merupakan koleksi benda-benda yang digunkanan saat Stasiun Amabarawa
ini difungsikan dulu. Seperti simbol-simbol, mesin pencetak tiket,
dokumen-dokumen (buku), dan banyak lainnya. Oh iya sobat jalan-jalan, salah
satu spot yang abang suka adalah replika halte dengan material kayu yang dulu
sempat dioperasikan, lengkap dengan penjelasannya. Halte-halte yang ada
diantaranya adalah Halte Kepuh, Halte Kalisamin, Halte Tekaran, Halte Kronelan,
Halte Cikoya, dan Halte Cicayur
Selain ruang pameran, ada juga loh Gedung UMKM
Foto: Dokumen Pribadi
FYI
nih sobat jalan-jalan, di Museum Kereta Api Ambarawa ini fasilitasnya sudah
lengkap loh, mulai dari toilet, ruang menyusui, musolah, lahan parkir yang luas serta disediakan pula
perpustakaan yang ada di dalam kereta dan Gedung UMKM untuk pengunjung
berbelanja produk-produk UMKM. Nah, lengkap bangetkan sobat jalan-jalan?
Menikmati
Indahnya Rawa Pening dari Kereta Wisata
Sebahagia ini abang pas nyobain KA Wisata hihi
Foto: Dokumen Pribadi
Sobat
jalan-jalan, belum lengkap rasanya jika kalian ke Museum Kereta Api Ambarawa
tidak menaiki kereta wisatanya. Ada dua pilihan rute yang kalian bisa coba,
yaitu Ambarawa Tuntang (PP) atau Ambarawa – Bedono (PP). Kali ini abang nyobain
KA Wisata Reguler Ambarawa – Tuntang (PP) atau disebut juga Locomotive
Diesel Vintage.
Bentuk tiketnya mirip banget KA Lokal yah hehe
Foto: Dokumen Pribadi
Ini tarif sewa sebelum pandemi yah sobat jalan-jalan
Foto: Dokumen Pribadi
Kalau ini ketentuan sewanya
Foto: Dokumen Pribadi
Sobat jalan-jalan, untuk menaiki kereta wisata ini kita
harus merogoh kocek Rp. 50.000 per orang dan ini hanya untuk perorangan atau
keluarga yah, kalau kalian rombongan lebih dari 30 orang maka harus melakukan
sewa dan beda harganya.
Suasana di atas KA Wisata Reguler Ambarawa – Tuntang (PP)
Foto: Dokumen Pribadi
KA
Wisata Reguler Ambarawa – Tuntang (PP) menggunakan jalur kereta api bergerigi
yang hanya ada disini. Sensasi lainnya adalah kita akan menaiki kereta kayu
yang akan mengajak kita menikmati pemandangan alam yang tiada duanya.
Seindah ini pemandangan dari KA Wisata. Yakin kalian nggak tertarik untuk naik?*eh
Foto: Dokumen Pribadi
Hamparan
pesawahan yang menghijau, keindahan Rawa Pening yang melegenda, serta
samar-samar terlihat Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, serta Gunung Ungaran.
Sumpah, sepanjang perjalanan abang nggak berhenti buat ngeliatin pemandangan
sekeliling. Uhh, What a perfect view!
Museum
Kereta Api Ambarawa saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
Ini tarif masuk Museum Kereta Api Ambarawa ya sobat jalan-jalan
Foto: Dokumen Pribadi
Seperti
yang sempat abang bilang di atas, per tanggal 28 Juli 2020 Museum Kereta Api
Ambarawa dibuka kembali. Seperti yang kita tahu, Museum Kereta Api Ambarawa merupakan
salah satu destinasi di Kabupaten Semarang yang telah memperoleh rekomendasi
uji coba operasional di era adaptasi kebiasaan baru. Ada beberapa ketentuan
baru yang diterapkan saat era adaptasi kebiasaan baru ini, seperti:
1. Jam
operasional Museum Kereta Api Ambarawa mulai pukul 09.00 WIB – 15.00 WIB.
2. Terdapat
fasilitas higenitas dengan menyediakan 8 tempat cuci tangan (wastafel) yang
ditempatkan di area pintu masuk sebanyak 5 wastafel, di taman 1 wastafel, di
pintu keluar 1 wastafel dan juga di Gedung UMKM 1 wastafel. Tak hanya itu,
wastafel ini pun dilengkapi dengan hand sanitizer.
3. Museum
Kereta Api Ambarawa saat ini telah menggunakan Electronic Gate (e-gate)
dengan cara men-scan barcode atau QR Code yang tertera pada tiket
masuk pengunjung. Selain itu juga, petugas akan mengecek suhu tubuh pengunjung
dengan menggunakan termogun sebelum memasuki kawasan museum.
4. Museum
Kereta Api Ambarawa menerapkan pembatasan jumlah pengunjung dan juga physical
distancing pada lalu lintas pengunjung. Hanya 50 persen dari kapasitas
normal kunjungan setiap harinya. Hal ini pun berlaku pada operasional Kereta
Wisata Reguler maupun sewa. Pada operasional normal kapasitasnya mencapai 40
orang per kereta, sekarang hanya 20 orang per kereta. Sedangkan untuk tiga
rangkaian kereta kayu yang biasanya dioperasionalkan dengan maksimal 116 orang,
sekarang dibatasi hanya sekitar 58 orang saja. FYI nih sobat jalan-jalan, untuk
saat ini Kereta Wisata Reguler belum beroperasi yah, kecuali permintaan sewa.
5. Pembelian
tiket masuk Museum Kereta Api Ambarawa sudah bisa menggunakan chassles yaitu
bisa menggunakan Gopay, OVO, dan Link Aja.
Tips Berwisata Aman saat
Pandemi
Ini penampakan KA Wisata yang tadi abang naiki sobat jalan-jalan
Foto: Dokumen Pribadi
Sampai dengan hari ini, belum ada
yang tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir. Maka dari itu, Indonesia
akhirnya menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) salah satunya pada sektor pariwisata.
Salah satu daerah yang telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru adalah
Kabupaten Semarang. Hal ini dilakukan agar semua pengunjung merasa aman selama
berwisata. Selain dari pihak pengelola, kita pun sebagai wisatawan diwajibakan
mematuhi protokol kesehatan selama berada di tempat wisata, seperti:
Bagaimana sobat jalan-jalan? Sudah siap
untuk kembali berwisata? Jika sudah, Museum Kereta Api Ambarawa di Kabupaten
Semarang dengan segala keindahannya sudah menunggu kedatangan kalian. Ingat ya,
selalu terapkan MAS
JAJA CUCITA (Pakai MASker, Selalu JAga Jarak, dan Sering-sering CUCI TAngan). Stay safe and stay health ~
Museum Kereta Api
Ambarawa
Jalan Stasiun No.1,
Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Jam Buka : 09.00 – 15.00 WIB.
HTM :
Rp. 10.000,-/Orang
2 Comments
Aku belum sempat naik kereta uapnya selalu kehabisan tiket huhu
ReplyDeleteWah Mbak Dewi wajib banget nih nanti nyobain yah soalnya viewnya juara banget hehe
Delete